Jumat, 13 Januari 2012

Cara Pengolahan Statistik Regresi Linier Berganda menggunakan SPSS

Analisis Regresi Linier Berganda
  1. Terlebih dahulu upload data ke SPSS, lihat post sebelumnya:   Tentang cara upload file Excel ke SPSS.
  2. Selanjutnya, click "Analyze", "Regression >", lalu click "Linear..."
  3. Click variabel dependennya (Y), lalu click tanda ">" atas, agar masuk ke kolom "Dependent"
  4. Block variable-variabel independennya (X), lalu click tanda ">" kedua, agar masuk ke kolom  "Independents".
  5. Click tombol “Statistics”, lalu centang: "Estimates", "Collinearity diagnostics", dan "Durbin-Watson". Lalu click tombol “Continue”
  6. Click tombol “Plots”, lalu masukkan variable *Sresid ke kolom Y, serta *Zpred ke kolom X. Click tombol “Continue” lagi.
  7. Click tombol “Save”, lalu centang “Unstandardized” di bawah tulisan “Residual”. Click tombol “Continue” again…
  8. Terakhir ……… sudah diduga saya kira … Click tombol “OK”.
  9. …..
  10. ….
  11. Beres dah.
Pengujian Normalitas
  1. Click "Analyze", lalu click "Nonparametric Tests", lalu click "1-Sample K-S"
  2. Masukkan variable Unstandardized Residual (Res_1) ke kolom "Test Variable List".
  3. Centang "Normal" pada “Test Distribution List”
  4. Lalu … coba tebak tombol apa berikutnya??
  5. Click OK. Beres dah
Pengujian Normalitas
  1. Click "Transform", lalu click "Compute Variable…"
  2. Pada kolom "Target Variable" ketik “Residu”, sedangkan pada kolom “Numeric Expression” ketik: Abs(Res_1). Jadinya yang kelihatan adalah. Residu = Abs (Res_1)
  3. Click OK
  4. Selanjutnya, click "Analyze", "Regression >", lalu "Linear…"
  5. Click variabel dependen Residu (Y), lalu click tanda ">" atas, agar masuk ke kolom Dependent
  6. Block variable-variabel independennya (X), lalu click tanda ">" kedua, agar masuk ke kolom Independents.
  7. Langsung click OK.
  8. Beres dah.
Pengujian Multikolinearitas

Menggunakan angka-angka VIF pada print out hasil analisis regresi . Di sebelah kanan uji –t, ada khan???
 
Pengujian Autokorelasi
Menggunakan nilai Durbin-Watson apda print out hasil analisis regresi. Silahkan dicermati print outnya, ada kok.. he he

Cara Upload File Data Excel ke SPSS

Persiapan data Excel
  1. Ketik jawaban-jawaban responden dengan format per baris untuk masing-masing responden. Jawaban per responden memanjang ke kolom-kolom arah kanan.
  2. Jangan lupa, baris pertama memanjang ke kanan digunakan untuk memberi nama variabel.
  3. Kolom pertama ke bawah, sebaiknya digunakan untuk nomor urut responden.
  4. Ingat, SPSS hanya mengenali pengkodean data menggunakan angka, bukan huruf!!
  5. Jangan lupa, sebentar-sebentar, di-save. Sudah capek-capek ngetik, listriknya mati lagi.

Upload data ke SPSS
Gambar 1. Petunjuk Langkah 1
Gambar 2. Petunjuk Langkah 2 & 3
  1. Click File, Open, > Data ... (Gambar 1)
  2. Cari lokasi datanya di hard-disk anda. Jangan lupa "file of type"-nya dipilih Excel. (Gambar 2)
  3. Setelah dipilih file datanya, katakanlah Data.xls. "JANGAN" click OPEN, tapi click PASTE!!
  4. Nah, setelah itu, anda akan melihat form "Opening Excel Data Source".
  5. Centang "Read variable names from the first row of data.
  6. Masukkan di kolom Range, range dari data anda. Contoh: A1:G101
  7. Click OK!
  8. Anda akan melihat form Syntax. Tinggal click RUN, All. Beres dah.
  9. Oh ya, file Syntax ini bisa anda save juga loh. Siapa tahu, besok-besok perlu diulang lagi prosesnya. Khan tinggal click RUN, All lagi aja.

Mati Ketawa Ala Regresi Linier Berganda

Karena sedemikian banyaknya para dosen pembimbing tugas akhir, seperti di kampus kita juga, yang hobiist dengan regresi berganda, yang linier (atau bisanya memang cuman itu yach?), maka kritik kali ini difokuskan ke kedangkalan argumentasi induktif menggunakan statistik tersebut.

Silahkan tanyakan kepada para pengguna argumentasi regresi linier berganda di saat ujian, pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. Maka akan diperoleh jawaban yang mengejutkan, yang tidak jauh dari prediksi berikut:
  1. Atas dasar apa bisa digunakan argumentasi induktif regresif? Karena penelitian-penelitian kausal terdahulu di perpustakaan juga menggunakan regresi berganda (lagi-lagi linier). Alternatif jawabannya adalah, karena jurnal acuannya juga menggunakan regresi berganda (astaga, saya masih harus ngetik lagi-lagi linier).
  2. Kenapa penelitian terdahulu menggunakan argumentasi induktif regresi linier berganda? Karena penelitian sebelum-sebelumnya lagi juga menggunakan regresi linier berganda.
  3. Bukankah di Dasar Teori, sudah disebutkan bahwa tidak terdapat hubungan kausal secara langsung, antara variabel independen dan variabel dependennya. Kenapa masih digunakan argumentasi regresi linier berganda? Ya, lalu so what gitu loh. Teori khan adanya di Bab 2, sudah ganti paragraph tahu!
  4. Bukankah di Dasar Teori, sudah disebutkan bahwa hubungan kausal antara variabel independen dan variabel dependennya bi-implikatif. Kenapa masih digunakan argumentasi regresi linier berganda? Ya, lalu so what gitu loh. Apa sulitnya sih membiarkan orang menjalankan hobinya, meskipun kontradiktif.
  5. Bukankah, lagi-lagi, di Dasar Teori, sudah disebutkan bahwa terdapat korelasi yang tinggi antar variabel independen yang anda ajukan. Kenapa masih digunakan argumentasi regresi linier berganda? Astaga, khan saya sudah jawab so what gitu loh. Khan kenyataannya saya sudah kasih print out lulus uji multikolinearitas. Makanya, running datanya, running datanya…. Uppsss ralat, maksud saya baca print outnya, baca print outnya.
  6. Apa itu kausalitas implikatif linier? Penguji, boleh tidak ujiannya ditunda bulan depan saja, untuk merevisi Bab 3 – Bab 5.
  7. Dari grafik data yang anda miliki, yang terlihat adalah kurva yang lebih menyerupai kuadratik atau Cobb Douglass, kenapa “tiba-tiba” mengajukan model linier? Pak,/bu Penguji boleh tidak ujiannya ditunda bulan depan. 
  8. Mungkin yang sedikit agak tricky akan menjawab, paling tidak dari hasil penelitian ini bisa diketahui bahwa tidak terdapat hubungan “regresif implikatif linier” antar variabel-variabel independen dengan dependen, khan. Jadi apa hubungannya antara pengetahuan yang diperoleh saat analisis di Bab 4 dengan deklarasi tujuan penelitian di Bab 1? Penguji boleh tidak ujiannya ditunda bulan depan saja.
  9. Apa itu data outlier? Outlier adalah data-data yang disingkirkan dari analisis lebih lanjut.
  10. Atas dasar apa suatu set data disebut sebagai outlier? Jika set data tersebut membuat bobot argumentatif dari regresi linier berganda menjadi menurun. Yaitu, jika membuat uji asumsi klasik jadi tidak bisa lolos; atau klaim yang difavoritkan menjadi tidak terdukung; atau jika membuat jadi terungkap bahwa data yang terkumpul tidaklah relevan dengan variabel penelitian yang diajukan; atau jika membuat jadi terungkap bahwa urutan waktu kejadiannya tidaklah logis. Singkatnya, bagaimana caranya bisa tampil cakep, dosen manggut-manggut, dan acc.
  11. Jadi begitu ya kriteria disebut outlier? Ya iyalah, masak iya dong.
  12. Kalau boleh tahu, yang paling sebenarnya dari konsep outlier itu apa sih? Tahu dech. 
  13. Apa itu uji asumsi klasik dalam argumentasi regresi linier berganda? Uji asumsi klasik adalah agar dosen pembimbing/penguji tidak lagi mempertanyakan keberadaan datanya serta mengabaikan Dasar Teori, saat mencerna Bab 4. Semacam langkah tiga tanda seru dalam permainan catur gitu dech.
  14. Apa yang harus dilakukan jika asumsi klasik tidak terpenuhi? Ada sih, di antaranya adalah: Picky-picky Kiddie, Typi-typi Printy, Haha Hihi Hehe.
  15. Bukankah ada solusi lain yang memiliki pertanggungjawaban ilmiah, yang bisa diaplikasikan untuk jenis data yang anda miliki? Saya dengar sih ada banyak. Tapi, bukankah trick ini so far so good, and successful. 
    • Penguji: Selain uji asumsi klasik, apa yang bisa dilakukan oleh peneliti untuk meningkatkan kredibilitas klaim yang didukungnya menggunakan argumentasi statistik regresi linier berganda? Penulis: Afirmasi dengan Dasar Teori atau penelitian-penelitian empiris terdahulu bahwa model penelitian yang diajukan memang rasional. Pembuatan plot grafis yang secara intuitif bisa menunjukkan adanya pola linear antar variabel independen dengan dependen. Mengukur korelasi antar variabel yang bisa membuktikan rendahnya korelasi antar variabel independen, dan tingginya korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen. Mengacu pada aturan umum, bahwa semakin banyak data, maka argumen semakin kredibel. Atau, mengajukan variabel-variabel alternatif untuk menjembatani/merasionalisasi kontradiksi-kontradiksi yang teramati secara empiris. 
    • Penguji: Jadi, kenapa tidak anda lakukan? Penulis: Siapa yang bapak tanya?
  16. Berapa jumlah data yang memadai untuk membuat generalisasi? 30. Kenapa 30? Karena penelitian sebelumnya 30. Kenapa penelitian sebelumnya 30? Karena penelitian sebelumnya lagi pakai 30. Siapa dosen yang menyarankan 30 tersebut? Maaf, pak. Semua dosen sedang sibuk jaga parkiran, serius tidak bisa diganggu. Sementara menunggu, disarankan dilanjutkan dulu pakai 30 saja.

Atasi Masalah Sampah Dengan Pajak Sampah

Departemen Lingkungan Hong Kong berencana untuk mengeluarkan kebijakan baru mereka untuk mengatasi masalah sampah yang saat ini melilit mereka, rencana tersebut adalah, Pajak sampah 'Bayar Untuk Yang Anda Buang'.  
 
Dengan adanya sistem baru ini, yang juga dikenal sebagai pengukuran sampah dan telah di lakukan di berbagai tempat seperti di Taiwan, Korea Selatan, Jepang dan Selandia Baru, masyarakat akan dikenakan biaya pembuangan sampah sesuai dengan banyaknya sampah yang mereka hasilkan.

Indonesia Mengalami Kerusakan Di Tahun 2012

Terdapat ramalan-ramalan bahwa Indonesia akan mengalami kerusakan besar antara tahun 2012-2022, sebagai contoh : 
  1. Ramalan mama Loren yang menyebutkan bahwa penduduk Indonesia akan hanya tinggal 60% dari sekarang (tanpa menyebutkan alasannya kenapa). 
  2. Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) memperkirakan hutan alam di Sulawesi, Kalimantan, Sumatera akan punah, dan juga di Jawa akan menyusul. (
  3. Berdasarkan hal tersebut juga PBB melalui UNEP menyebutkan bahwa Orang Utan pun akan punah pada tahun tersebut.
Mungkin cukup ramala-ramalan diatas sebagai bahan pertimbangan penulisan ini, hal tersebut semuanya berpangkal tidak lebih atas masalah bisnis semata atau dikenal dengan istilah “uang“. Peningkatan permintaan akan pasokan kayu, kelapa sawit, dan kayu murah (ilegal), komoditi tambang memberikan kesempatan yang tidak dilewatkan oleh pihak-pihak Indonesia untuk mengguduli hutan Indonesia, dan lebih parahnya lagi penebangan ilegal menyerobot lahan hutan konservasi bagi hewan-hewan terancam punah di Indonesia. Berdasarkan pernyataan “Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Longgena Ginting mengatakan kerusakan hutan di Indonesia mencapai 3,8 juta hektar setahun. Ini berarti semenit 7,2 hektar yang rusak”

    Berbekalkan apa yang terjadi di Indonesia :
  1. Penebangan hutan yang terlalu cepat. Sudah dipastikan bahwa hal ini menyebabkan kurangnya cadangan air bersih, meningginya permukaan air laut, dan kerusakan lingkungan masyarakat sekitar hutan yang telah terjadi di Indonesia.
  2. Eksploitasi bahan tambang. hal ini menyebabkan kerusakan lingkungan, khususnya hutan-hutan dan sungai disekitar penambangan, belum lagi penambangan ilegal yang sering menggunakan mercury sebagai zat pemisah logam yang murah namun merusak lingkungan dan meracuni penduduk.
  3. Eksploitasi sumber daya laut (terutama pencurian ikan). Di Indonesia terjadi banyak pencurian ikan, namun pemerintah kita sering menutup mata. Baru-baru ini saya sering melihat pembantaian ikan hiu bahkan baby-shark (bayi hiu) yang menjadi santapan lezat dikawasan pantai jakarta. Apa hubungan Hiu dengan kerusakan lingkungan? Dengan berkurangnya hiu, maka predator ikan-ikan kecil akan bertambah banyak, dan hal ini dapat meningkatkan meningkatnya jumlah alga hijau yang dapat menutupi terumbu-terumbu karang yang mengakibatkan matinya terumbu-terumbu karang. Pencurian ikan terlihat tidak berdampak besar, namun jika kita tahu bahwa sekali jaring raksasa sitebar ikan yang dicuri dapat berkisar 400 ton lebih. Selain itu pencuri ikan yang jauh-jauh datang ke Indonesia tidak akan menggunakan jaring kecil, namun bisa menggunakan jaring yang sampai ke dasar laut, hal itu dapat merusak kehidupan karang dan ikan-ikan di laut dalam Indonesia.
  4. Pencemaran lingkungan. Pencemaran Industri dan limbah publik menyebabkan kadar CO2 yang mengendap di lapisan Ozon meningkat dan susu serta Cuaca di Indonesia semakin tidak terkendali, sudah tidak ada lagi musim hujan atau kemarau yang dapat dikendalikan menggunakan kalender di Indonesia.
  5. Lokasi Indonesia yang berada di pinggiran lempeng bumi (Lempeng Pasifik, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Eurasia). Dalam hal ini Indonesia mengalami kerugian selain keuntungan, yaitu menjadi wilayah yang sangat rentan terhadap gempa yang dapat berakibat fatal bagi negara ini.

    Selain itu pengaruh uncontrolable dari luar:
  1. Pemanasan global akibat kadar CO2 yang berlebihan sehingga menyerap panas yang dipantulkan bumi, maka semakin hari iklim semakin panas dan permukaan laut semakin naik. (permukaan Indonesia yang terdiri dari kepulauan kecil tidak menguntungkan).
  2. Baru-baru ini diketahui bahwa pencemaran khususnya gas (CO2) dapat berpindah dari negara-kenegara hanya dalam hitungan hari yang berbentuk awan coklat, sehingga Indonesia bisa saja terkena imbas dari Industrialisasi yang cepat dari Cina yang membawa limbah gas akibat pembakaran batubara ke Indonesia (sumber: Discovery Channel).
BAGAIMANA PENDAPAT ANDA????? 

Kamis, 12 Januari 2012

Tahun 2011, Pemerintah Dinilai Gagal Melawan Mafia Hutan

Tim Mata Harimau, Greenpeace (4/10) berpapasan dengan truk kayu di Kabupaten Tebo.  Foto : Greenpeace.
Tim Mata Harimau, Greenpeace (4/10) berpapasan dengan truk kayu di Kabupaten Tebo. Foto : Greenpeace.

Komitmen Presiden  Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengurangi emisi hingga 26% pada 2020 dan 41% dengan dukungan internasional terancam gagal karena tidak didukung aksi dan kebijakan nyata untuk menjaga hutan alam yang tersisa.

Hal tersebut disampaikan Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) dalam catatan akhir tahun 2011 terkait dengan masih maraknya penghancuran hutan di Semanjung Sumatera.   Jikalahari mencontohkan, deforestasi dan degradasi hutan di Riau sepanjang tahun 2011 merupakan bukti nyata pelanggaran komitmen karena terjadi pada hutan gambut dalam yang seharusnya dilindungi,bukti mafia hutan tidak terjamah.

Minyak Goreng Bekas, Limbah Pencemar Lingkungan

(jurnalberita.com) – Salah satu bahan pokok yang selalu kita gunakan sehari-hari dan meninggalkan limbah, adalah minyak goreng. Akibatnya, semakin banyak minyak goreng yang digunakan, maka semakin banyak limbah minyak goreng yang dihasilkan.

Apalagi minyak goreng yang kita gunakan sebagian besar berasal dari berbagai kelapa sawit. Perkebunan kelapa sawit sendiri sebagian besar berasal dari lahan hutan alam yang kemudian diubah fungsinya.

Pertanyaan yang timbul kemudian adalah bagaimana cara mengurangi, membuang dan mengatasi limbah tersebut agar tidak mencemari lingkungan.

Berikut adalah tips-tips yang dapat kita terapkan:
  1. Kurangi penggunaan minyak goring; Dari sisi kesehatan, terlalu banyak dan sering mengkonsumsi makanan yang digoreng tidaklah bagus. Nah, walaupun tampaknya sulit, jika kita mau, kita dapat mengurangi mengkonsumsi makanan yang digoreng. Dengan begitu, selain tubuh kita lebih sehat, kita juga dapat mengurangi jumlah timbunan limbah minyak goreng. 
  2. Gunakan alat masak yang hemat minyak goreng; Jika memang tidak dapat menghindari penggunaan minyak goreng ketika memasak makanan favorit, gunakanlah alat masak (misal, penggorengan) yang hemat minyak atau malah justru yang tidak perlu minyak sama sekali untuk menggoreng
  3.  Jangan membuang minyak goreng bekas sembarangan; Hindari membuang minyak goreng ke saluran dan/atau badan air karena selain minyak goreng tersebut lama-kelamaan dapat membeku dan menyumbat saluran, limbah tersebut juga dapat mencemari air sehingga mengganggu ekosistem air yang ada. 
  4. Apakah minyak goreng bekas dapat didaur ulang? Yang paling baru, limbah minyak goreng juga dapat dijadikan bahan campuran untuk membuat bahan bakar biodiesel. Berita bagus bukan? Karena selain tidak ada lagi limbah minyak goreng (zero waste), hasil daur ulangnya dapat digunakan sebagai solusi ketergantungan kita terhadap penggunaan minyak bumi. 
  5. Nah, daripada kita buang sembarangan sehingga mencemari lingkungan, mulai sekarang kumpulkanlah minyak goreng bekas di rumah. Jika sudah banyak, kita dapat menjualnya pada pihak berwenang di kota setempat yang menerima minyak goreng bekas untuk diolah menjadi bahan bakar biodiesel. (*)

RANKING PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA VERSI 4ICU.ORG