Jumat, 13 Januari 2012

Atasi Masalah Sampah Dengan Pajak Sampah

Departemen Lingkungan Hong Kong berencana untuk mengeluarkan kebijakan baru mereka untuk mengatasi masalah sampah yang saat ini melilit mereka, rencana tersebut adalah, Pajak sampah 'Bayar Untuk Yang Anda Buang'.  
 
Dengan adanya sistem baru ini, yang juga dikenal sebagai pengukuran sampah dan telah di lakukan di berbagai tempat seperti di Taiwan, Korea Selatan, Jepang dan Selandia Baru, masyarakat akan dikenakan biaya pembuangan sampah sesuai dengan banyaknya sampah yang mereka hasilkan.

Kota Hong Kong dalam waktu dekat ini harus dapat mengatasi masalah pembuangan mereka dan kebijakan seperti ini dapat membuat masyarakat merubah kebiasaan hidup mereka ungkap Kepala Departemen Lingkungan Edward Yau, seperti di lansir dari Asia One.

Data resmi kota menunjukkan bahwa kota tersebut menghasilkan sekitar 19.000 ton sampah setiap harinya dan sekitar 9.100 tonnya dibuah ke tempat pembuangan sampah akhir, serta dua per tiganya terdiri dari sampah rumah tangga. Hanya ada sekitar 52 % dari total sampah yang ada yang dapat di daur ulang.

"Kami sepenuhnya mendukung pengajuan pemerintah untuk mengenakan pajak pada sampah yang dikeluarkan," ungkap Michelle Au, Wakil Manager Urusan Lingkungan 'Friends of the Earth' di Hong Kong. "Jika Hong Kong dapat menjalankan kebijakan ini, maka hal ini dapat memperpanjang umur dari tempat pembuangan sampah," tambahnya.

Namun para pemerhati lingkungan juga meminta pemerintah untuk menjelaskan bagaimana target mereka terkain pengolahan sampah, sesutu yang tidak mereka jelaskan dalam proposal yang diajukan.

Kota Hong Kong, menurut laporan yang diberikan oleh Organisation for Economic Cooperation and Development menghasilkan rata-rata 921 kg sampah per orang setiap tahunnya, 2 kali lipat lebih banyak dari rata-rata sampah yang dihasilkan oleh negara Jepang (sebanyak 410 kg/orang/tahun) dan Korea Selatan (380 kg/orang/tahun).

"Pemerintah daerah akan mulai membahas proposal baru yang diajukan ini dalam waktu 3 bulan," jelas juru bicara pemerintahan kepada kantor berita AFP. ( Sumber : asiaone)
 

BAGAIMANA APA HAL INI JUGA DAPAT DITERAPKAN DI NEGERI TERCINTA?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar